Setelah TikTok Shop Commerce, selanjutnya apa?
Dinamika usaha yang dijalani UMKM di Indonesia tiada henti-henti terus terombang-ambing. Indonesia yang katanya menganut ekonomi kerakyatan, nyatanya masyarakat yang harus hidup serba kecukupan dari usaha mereka yang menjadi korban. ๐ญ

Rekan-rekan pengusaha, sebagai pemilik UMKM tentu sudah tidak asing dengan kondisi demikian ini. TikTok Shop yang pada akhirnya dilarang beroperasi ini, kami rasa bukan sebuah kemenangan yang harus kita nikmati berlama-lama. Adanya TikTok Shop dan berhasil menggait minat pembeli, tentu ada penyebabnya. Inilah perubahasan pasar yang memang selalu terjadi, dan seharusnya kita sadari. ๐ค
Fenomena TikTok Shop bukan yang pertama ๐ฎ
Masih ingat awal-awal e commerce seperti Tokopedia, Bukalapak mengudara di TV nasional? Semuanya berlomba-lomba membuka toko online, tetapi sebagian besar memutuskan untuk kembali.
Pemenang akhirnya muncul ke permukaan menguasai e commerce, harga nya yang miring dan disertai promo gratis ongkir gila gilaan.
Semua orang semakin mudah untuk berjualan, modal foto dan pre order, semua bisa diduitin.
Tanah Abang sepi karena TikTok? Rasanya bukan ya, buktinya sebelum pandemi juga sudah sepi.

Karena jualan online? Mungkin saja! Salah satu contohnya adalah fenomena jualan makanan di aplikasi taksi dan ojek online yang terjadi sejak pandemi kemarin. ๐ฌ

Semuanya tentang teknologi! Kami bisa apa?
Opsi pertama adalah mengikut perkembangan dan dinamika yang ada. Ketika dunia sedang trend pakai Blackberry, maka kita juga harus ikut. Kitika Android, ikut pindah. Begitu pun ketika zamannya iPhone!
Hal ini bukan sesuatu yang salah, contohnya banyak juga restoran yang harus tutup di tengah pandemi bisa bangkit lagi dari jualan makan online. Begitu pun ojek pangkalan yang dulu menunggu penumpang, ikut aplikasi ternyata juga bisa memberikan peruntungan lain bagi mereka.
Opsi kedua yaitu dengan menolaknya. Hal ini bisa berhasil pada kasus TikTok Shop, didukung oleh pemerintah sebagai regulator untuk menghentikan operasi dari raksasa baru yang datang melahap kue bagi rakyat UMKM di Indonesia.
Hal senada pernah dilakukan oleh para pengemudi taksi online ketika maraknya taksi online ketika itu, berakhir dengan kesepakatan pemerintah untuk mengeluarkan regulasi untuk menertibkan adanya taksi online kala itu.

Opsi ketiga yaitu dengan mencari peluang lain. Pekerjaan memang cukup memutar otak tapi memberikan potensi yang menarik di samping opsi sebelumnya.

Diagram kategori bisnis yang menawarkan produk dan jasa berikut semoga bisa membantu menjelaskan.
Bisnis yang menawarkan barang saja atau jasa saja ternyata kurang memiliki nilai jual.
Contohnya toko AC yang juga menawarkan jasa pemasarangan hingga servis berkala. ๐ Beli AC saja bisa, tetapi dengan jualan jasa ternyata bisa memberikan nilai lebih. ๐ Selanjutnya, toko AC tersebut bisa membuka jasa konsultasi pemasangan AC untuk dipasang di gedung dan perkantoran. ๐ Karena sudah ahli dalam penjualan dan instalasi AC, mereka berani mengeluarkan pelatihan khusus untuk orang bisa memasang AC sendiri di rumah.
Kata Penutup
Tentu saja teknologi adalah untuk siapa pun. Bagi pelaku UMKM, solusi teknologi tentu akan lebih mudah jika bersama kami ๐
Menurut hemat kami, dinamika yang terjadi akhir-akhir ini bukan karena teknologi. Tetapi karena memang pemilik modal besar tersebut butuh penghematan operasional, yang ternyata bisa dilakukan dengan bantuan teknologi. ๐ก
Comments ()